Minggu, 30 Januari 2011

Manfaat ganggang bagi manusia


1. Sebagai bahan makanan untuk bahan pembuat agar-agar (dari kelompok alga merah),
    mengandung gizi yang tinggi , contohnya cholerea . Kelompok alga merah yang dijadikan bahan                      
    pembuat agar-agar adalah Euchema,  Rhodymenia, Gracilaria, dan Gelidium.
2. Sebagai bahan industri , contohnya  Laminaria dimanfaatkan untuk bahan pembuat cat , obat - 
    obatan , kosmetik , bahan untuk pasta gigi, bahan peledak, campuran semen dimanfaatkan dari  
     tanah diatom ( dari kelompok alga keemasan ) yang telah mati
3. Sebagai produsen, karena mampu melakukan pembentukan makanan sendiri melalui peristiwa             
     fotosintesis
4. Bisa berperan sebagai vegetasi perintis, karena mampu hidup pada suatu lahan yang 
    organisme lain tidak mampu, sehingga membuka ekosistem baru yang selanjutnya 
    memungkinkan organisme lainnya 
5. Bisa dimanfaatkan dalam pembuatan antibiotik , contohnya scenedesmus

Ganggang Merah (Rhodophyta)


Alga merah adalah salah satu filum dari alga berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Warna merah pada alga ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen klorofilkaroten, dan xantofil.
Alga ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan makroskopis. Panjangnya antara 10 cm sampai 1 meter dan berbentuk berkas atau lembaran.
Beberapa alga merah memiliki nilai ekonomi sebagai bahan makanan (sebagai pelengkap minuman penyegar ataupun sebagai bahan baku agar-agar). Alga merah sebagai bahan makanan memiliki kandunganserat lunak yang baik bagi kesehatan usus.

Habitat

Sebagian besar alga merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Alga merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema spinosum menyukai laut dangkal.

Perkembangbiakan

Alga merah berkembangbiak secara vegetatif dan generatif.
  • Perkembangbiakan vegetatif ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina yang sel-selnya haploid.
  • Perkembangbiakan generatif ganggang merah dengan oogamipembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium). Alat perkembangbiakan jantan disebut spermatogonium yang menghasilkan spermatium yang tak berflagel. Sedangkan alat kelamin betina disebut karpogonium, yang menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh spermatium adalah zigot yang diploid. Selanjutnya, zigot itu akan tumbuh menjadi ganggang baru yang menghasilkan aplanospora dengan pembelahan meiosis. Spora haploid akan tumbuh menjadi ganggang penghasil gamet. Jadi pada ganggang merah terjadi pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit.

Ganggang Cokelat (Phaeophyta)


Ganggang coklat adalah adalah salah satu kelas dari dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Pigmen yang lebih dominan adalah pigmen xantofil yang menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen lain yang terdapat dalam Phaeophyceae adalah klorofil dan karoten. Semua ganggang coklat berbentuk benang atau lembaran, bahkan ada yang menyerupai tumbuhantingkat tinggi dengan bagian-bagian serupa akarbatang, dan daun. Umumnya ganggang coklat bersifat makroskopis, dan dapat mencapai ukuran lebih dari 30 meter, dan mempunyai gelembung-gelembungudara yang berfungsi sebagai pelampung.
Hampir semua ganggang coklat terdapat di laut terutama di laut yang dingin.

[sunting]Perkembangbiakan ganggang coklat

[sunting]Contoh ganggang coklat

  • Fucus vesiculosus, banyak terdapat di laut dalam. Ganggang ini berkembangbiak secara oogami dengan menghasilkan sel gamet betina (ovum) dan sel gamet jantan (spermatozoid) . Sel gamet jantandan betina masing-masing dihasilkan oleh tumbuhan yang berbeda. Sel gamet dihasilkan oleh alat pembiak yang disebut konseptakel. Konseptakel ini berkumpul dalam badan penghasil alat pembiak yang disebut reseptakel. Reseptakel dibentuk di ujung lembaran/talus fertil.
  • Sargasum siliquosum, hidup dengan baik di tepi laut yang dangkal. Umumnya menempel pada batu karang. Di pantai yang bersuhu sedang, Sargasum tumbuh subur sehingga menutupi permukaan laut. Laut yang demikian disebut laut sargaso.
  • Turbinaria australis, hidup dengan baik di tepi laut yang dangkal. Umumnya menempel pada batu karang.
  • Fucus distichus
  • Laminaria
  • Macroystis

Ganggang Hijau ( Chlorophyta )


Ganggang Hijau hijau adalah kelompok alga berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Dalam taksonomi, semula semua alga yang tampak berwarna hijau dimasukkan sebagai salah satu kelas dalam filum/divisio Thallophyta, yaitu Chlorophyceae. Pengelompokan ini sekarang dianggap tidak valid karena ia tidak monofiletik, setelah diketahui bahwa tumbuhan merupakan perkembangan lanjutan dari anggota masa lalunya. Sebagai konsekuensi, alga hijau sekarang terdiri dari dua filum: Chlorophyta dan Charophyta, yang masing-masing monofiletik.
Anggota alga hijau ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak, berwujud berkas, lembaran, atau membentuk koloni. Spesies alga hijau yang bersel tunggal ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula yang menetap.
Sel-sel alga hijau bersifat eukariotik (materi inti dibungkus oleh membran inti). Pigmen klorofil terdapat dalam jumlah terbanyak sehingga alga ini berwarna hijau, pigmen lain yang dimiliki adalah karotena danxantofil. Komposisi ini juga dimiliki oleh sel-sel tumbuhan modern.
Klorofil dalam pigmen lain terdapat dalam kloroplas yang bentuknya bermacam-macam antara lain mangkuk, gelang, pita spiral, jala dan bintang. Di dalam kloroplas terdapat butiran padat yang disebut pirenoid yang berfungsi untuk pembentukan tepung.
Alga hijau merupakan golongan terbesar di antara alga dan kebanyakan hidup di air tawar. Sebagian lagi hidup di darat, di tempat yang lembab, di atas batang pohon, dan di laut.
Beberapa genus dari alga hijau mempunyai alat gerak berupa flagel dan bintik mata (stigma)

Perkembangbiakan

Kelompok alga hijau berkembangbiak secara:

[sunting]Beberapa contoh alga hijau

Ganggang Api ( Pyrrophyta / Dinoflagellata )

Alga yang termasuk alga api ini disebut Dino Flagellata, tubuh tersusun atas satu sel memiliki dinding sel dan dapat bergerak aktif dengan menggunakan dua flagel bersifat uniselular. Habitanya di air tawar, ada organisme yang dinding selnya terdiri dari dua belahan, ada yang homogen dan kontinyu, ada juga yang dinding selnya terdiri atas keping-keping. Ciri yang utama bahwa di sebelah luar terdapat celah dan alur, masing-masing mengandung satu flagel. Alga api berkembangbiak dengan membelah diri dapat juga membentuk zoospora dan aplanospora, kebanyakan hidup di laut dan sebagian kecil hidup di air tawar.
Contohnya adalah Peridiniumdan Ceratium. Alga api yang hidup di laut memiliki sifat fosforesensi yaitu memiliki fosfor yang memancarkan cahaya.

Chrysophyta (ganggang keemasan)

Ganggang keemasan (chrysophyta) merupakan alga yang hidup di air tawar dan ada yang hidup di air laut dan tanah lembab. Tubuh ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Alga ini digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu:
a. Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae)
b. Kelas alga keemasan (Chrysophyceae)
c. Kelas Diatom (Bacillariophyceae)
Berdasarkan pembagian di atas marilah kita uraikan satu persatu.
a. Kelas alga Hijau-Kuning
Alga ini memiliki klorofil (pigmen hijau) dan xantofil (pigmen kuning) karena itu warnanya hijau kekuning-kuningan. Memiliki talus dan bersifat uniselular dan multiselular, sel-sel vegetatif dan sel-sel pembiakan dapat bergerak dengan dua flagel.
Perkembangbiakan seksual melalui isogami dengan peleburan dua zoogamet dan oogami, dan aseksual dengan pembentukan zoospora dan aplanospora. 
1. Bangsa Heterosiphonales
Botrydium merupakan talus yang uniselular, perkembangbiakan melalui zoospora yang berflagel dua dan aplanospora (aseksual), serta melalui isogami dengan gamet-gamet yang memiliki dua flagel.

Vaucheria tersusun atas banyak sel yang berbentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan disebut Coenocytic.
Berkembangbiak secara seksual yaitu dengan oogami artinya terjadi peleburan spermatozoid yang dihasilkan anteridium dengan ovum yang dihasilkan oogonium membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi filamen baru.
Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora. Zoospora terlepas dari induknya mengembara dan jatuh di tempat yang cocok menjadi filamen baru. 

Alga keemasan atau Chrysophyceae adalah salah satu kelas dari alga berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Alga ini berwarna keemasan karena kloroplasnya mengandung pigmen karoten dan xantofildalam jumlah banyak dibandingkan dengan klorofilKloroplas ganggang ini berbentuk cakram, pita, atau oval. Nama "Chrysophyceae" diambil dari bahasa Yunani, yaitu Chrysos yang berarti emas.
Sel-sel alga keemasan memiliki inti sejati (eukarion), dinding sel umumnya mengandung silika (SiO2) atau kersik. Tubuh ganggang ini ada yang terdiri atas satu sel(uniseluler) dan ada yang terdiri atas banyak sel (multiseluler). Alga yang bersel satu bisa hidup sebagai komponen fitoplankton yang dominan. Alga yang multiseluler berupa koloni atau berbentuk filamen .Ia dapat ditemukan di air tawar, di laut, dan di tanah yang lembab.

Cara Hidup & Habitat Protista Mirip Tumbuhan

Cara hidup
Protista menyerupai tumbuhan umumnya bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang heterotrof, yaitu yang tidak
memiliki
kromatofora dan biasanya bersifat parasit pada alga lain .
Habitat
Protista menyerupai tumbuhan umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada tempat hidup alga
cokelat. Sepertiga dari 2500 spesies yang telah diketahui, hidup diperairan tawar dan ada juga yang hidup di
tanah . Biasanya , organisme ini merupakan penuysun terumbu karang laut dalamAlga merah berperan penting
dalam pembentukan endapan berkapur, baik di lautan maupun di perairan tawar .

Reproduksi Protista Mirip Tumbuhan

Reproduksi Protista Menyerupai Tumbuhan
Alga bereproduksi melalui dua cara yaitu seksual dan aseksual. Reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan zoospora. Reproduksi secara seksual terjadi melalui isogami dan oogami.
a. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan sel menghasilkan dua sel anak yang masing – masing akan menjadi individu baru. Reproduksi dengan cara pembelahan sel umumnya terjadi pada alga bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya bereproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah – pecahnya koloni menjadi beberapa bagian.
Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga dapat bereproduksi melalui pembentukan zoospora. Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan dan dapat bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flaagela. Setiap zoospora merupakan calon individu baru.
b. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual, yaitu isogami dan oogami.
Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina berukuran sama besar dan umumnya dapat bergerak. Jika zigot hasil peleburan gamet betina dengan jantan mengalami dormansi, maka disebut zigospora.
Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet betina. Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak bergerak, sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan dapat bergerak. Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi,maka disebut oospora.

Ciri - Ciri Protista Mirip Tumbuhan

Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk, ukuran, maupun komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada berbentuk uniseluler (contoh chlorococcus sp), koloni (volvox sp), benang (filamen) (contohspyrogyra sp) serta bercabang atau pipih (contoh ulva spsargasum sp danEuchema sp).
Ciri-ciri lainnya pada alga adalah, alga ini tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Tubuh seperti ini dinamakan talus. Itulah sebabnya alga tidak dapat digolongkan sebagai tumbuhan (plantae). Di dalam sel alga terdapat berbagai plastida yaitu organel sel yang mengandung zat warna (pigmen). Plastida yang terdapat pada alga terutama kloroplas mengandung pigmen klorofil yang berperan penting dalam proses fotosintesis. Sehingga alga bersifat autrotof karena dapat menyusun sendiri makanannya berupa zat organik dan zat-zat anorganik.
Pigmen lain yang terdapat di dalam sel-sel alga adalah:
Fikosianin = warna biru;
Xantofil = warna kuning;
Karoten = warna keemasan;
Fikosantin = warna pirang;
Fikoeritrin = warna merah.

Protista Mirip Tumbuhan


Protista yang menyerupai tumbuhan

Algae mencakup semua organisme bersel tunggal maupun banyak yang memiliki kloroplas. Termasuk di dalamnya adalah kelompok-kelompok berikut.
Alga hijau dan merah, bersama dengan kelompok kecil yang disebut Glaucophyta, sekarang diketahui memiliki hubungan evolusi yang dekat dengan tumbuhan darat berdasarkan bukti-bukti morfologi, fisiologi, dan molekuler, sehingga lebih tepat masuk dalam kelompok Archaeplastida, bersama-sama dengan tumbuhan biasa.

Protista Mirip Hewan


Protista yang menyerupai hewan

Protozoa hampir semuanya protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Protoza dapat ditemukan di mana-mana, seperti lingkungan berair dan tanah, umumnya mampu bertahan pada periode kering sebagai kista (cyst?) atau spora, dan termasuk beberapa parasit penting. Berdasarkan pergerakannya, protozoa dikelompokkan menjadi:

Jamur Lendir ( Myxomicota )


Jamur lendir atau Myxomicota adalah sekelompok protista yang berpenampilan mirip jamur namun berperilaku menyerupai amoeba . Myxomycota berasal dari kata myxo yang artinya lendir, dan mykes yang artinya cendawan .
Ciri umum myxomycota adalah memiliki fase soma berupa plasmodium . Plasmodium yang mengering membentuk sklerotium . Fase reproduktifnya berupa sporangium yang berisi miksospora . Dinding selsporangium disebut peridium .
Habitat cendawan ini adalah di tempat yang lembabkayu busuk, daun mati, dan benda organik lainnya .

Plasmodium

Terdapat tiga macam struktur plasmodium yaitu :
  • Protoplasmodium, berbentuk renik, tanpa urat, berubah menjadi satu sporangium, contohnya pada: Echinostelium
  • Aphanoplasmodium, awalnya berupa protoplasmodium, kemudian tumbuh memanjang dan bercabang membentuk jaring-jaring seperti benang yang transparan, contohnya pada: Stemonitis
  • Phaneroplasmodium, awalnya serupa protoplasmodium, kemudian bercabang dengan protoplasma yang lebih kental dan granular, contohnya pada: Physarum .


Struktur Penghasil Miksospora

Terdapat empat macam struktur penghasil miksospora, yaitu :
  • Sporangium.
Ada yang bertangkai dan ada yang tidak bertangkai. Sporangium memiliki struktur miksospora, peridium, kapilitium, kolumela, sporangiofor, dan hipotalus. Contoh cendawan yang memiliki struktur ini adalah Stemonitis dan Physarum
Sporangiofor berbentuk bantalan, agak besar, berasal dari seluruh plasmodium yang tak berdiferensiasi sempurna. Contohnya pada Fuligo .
  • Pseudoaetalium.
Gabungan dari beberapa sporofor seperti sporofor tunggal . Contohnya pada Dictydiathaelium .
  • Plamodiokarp.
Morfologinya mirip plasmodium, protoplasma berkumpul di beberapa urat utama plasmodium dan berkembang menjadi sporofor. Sprorofor ini tetap mempertahankan bentuk plasmodium pada waktu pembentukkan sporofor[2]. Contohnya pada Hemitrichia .